Notulensi Bulan Maret

 

 

      IKATAN MAHASISWA PELAJAR PEMALANG

                           (IMPP)        

            KOMISARIATUIN WALISONGO SEMARANG

Sekretariat :jl. Wato-wato 1 no.19 permata puri ngaliyan semarang No Tlp : 085226453887

 

 

 

 

 

 

 

 
 

 

 


NOTULENSI HASIL DISKUSI

 

Tanggal                             :12 Maret 2021

Waktu                               : 19:00- Selesai

Tempat                              : Google Meet

Tema                                 : Melawan Stigma tentang Perempuan dalam Realitas kehidupan Masyarakat

Pemateri                            : Almaidah

 

Moderator                         : Wandi Saputra

Notulis                              : Wandi Saputra

Jumlah audiens                 :  20

Susunan acara                   :

1.      Pembukaan

2.      Penyajian materi

3.      Tanya jawab

4.      Penutup

 

 

Materi :

 

STIGMA

Menurut KBBI,Stigma berarti ciri negative yang Menurut KBBI, Stigma berarti ciri negatif yang menempel pada diri seseorang karena pengaruh lingkungannya

Mengapa ada stigma terhdap perempuan?

Stigma muncul karena adanya ketidakadilan gender. Ketidakadilan ini berasal dari budaya patriarki. Contoh stigma terhadap perempuan

Pakaian: perempuan yang tidak berhijab atau  tidak menutup aurat dipandang sebelah mata.

Rumah tangga: kasus perceraian, yg pertama dilihat adalah istri. Apakah dia tidak cantik atau dia tidak pandai mengurus diri.

Pendidikan : perempuan tidak perlu menempuh pendidikan yang tinggi

Keluarga : anak perempuan dituntut harus bisa menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga

Mengapa stigma perlu dilawan?

Stigma adalah pelabelan negatif untuk suatu kelompok atau perorangan yang tentunya merugikan kelompok/individu tersebut.

Langklah yang bisa dilakukan untuk meminimalisir stigma perempuan

Diri sendiri Lingkup kecil sekitar kita seperti teman, sahabat, dan keluarga

 

 

Simpulan :

Dalam Hal ini Stigma memang melekat di masyarakat, khususnya masyarakat yang masih berpikir tradisional. Dalam artian, masyarakat menganggap bahwa perempuan dipandang sebelah mata, contohnya seperti perempuan yang menempuh Pendidikan tinggi, tetapi ujung-ujungnya mengurus rumah tangga. Tetapi kita sebagai mahasiswa harus menyelaraskan bahwa perempuan bisa mendapatkan kedudukan seperti laki-laki. Dan juga kita harus memberikan edukasi bahwa banyak sekali organisasi tentang keperempuanan yang masyrakat belum tahu, sehingga kita memeberikan arahan dengan Bahasa yang mereka pahami.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment